Sejarah Singkat
- Senin, 06 Oktober 2025
- Smalbier
- 0 komentar
Pada Tahun Pelajaran 2002/2003 terjadi peledakan pendaftar siswa SMP yang akan masuk ke SMA di Kota Bukittinggi terutama calon dalam rayon, sehingga tidak tertampung oleh SMA Negeri yang ada (SMA 1,2,3,dan 4). Mengingat kondisi tanah yang ada di SMA Negeri 1,2,3 dan 4 sudah sempit tidak mungkin dikembangkan lagi untuk membuat ruang kelas baru, maka Pemko Bukittinggi bersama Kepala Dinas Pendidikan serta semua anggota DPRD Kota Bukittinggi sepakat menambah satu SMA baru yaitu SMA Negeri 5 Bukittinggi.
Awal Tahun Pelajaran 2002/2003 dilakukan penerimaan siswa baru untuk SMA Negeri 5 Bukittinggi yang diserahkan pada SMA Negeri 1 Bukittinggi yang berjumlah 4 kelas, dengan memakai ruang belajar, pempinan serta tenaga guru dari SMA Negeri 1 Bukittinggi.
Pada Tahun Pelajaran 2003/2004 SMA Negeri 5 Bukittinggi menerima siswa kelas 1 (satu) sebanyak 5 kelas, sehingga KBM tidak bias lagi dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukittinggi karena keterbatasan ruang belajar.
Akhirnya SMA Negeri 5 Bukittinggi melaksanakan KBM dengan memakai Gedung SD 10 Sapiran yang terletak di komplek Kodim Bukittinggi, sampai 2004.
Pada oktober 2003 dilaksanakan pembangunan gedung baru SMA Negeri 5 Bukittinggi di Kelurahan Koto Selayan, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dan diresmikan tanggal 24 Juli 2004 oleh Walikota Bukittinggi dan dihadiri oleh Gubernur Sumbar.
SMA Negeri 5 Bukittinggi berlokasi di Jl. Nj. Dt. Mangkuto Ameh Bukittinggi, Kelurahan Koto Selayan, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Sumatera Barat.
Lingkungan sekolah merupakan daerah perbukitan dengan luas keseluruhan 13.731 m². SMA Negeri 5 Bukittinggi terletak sejauh ±3 km dari pusat Kota Bukittinggi. Keadaan lingkungan sekolah dengan masyarakat sekitar cukup kondusif, lingkungan sekolah aman dan tentram, jauh dari kebisingan, suasana alam dengan suhu sejuk dan udara yang bersih, pemandangan lepas ke arah Gunung Merapi, dan perhatian pemerintah dan masyarakat cukup tinggi.
 
         
    